Bangsa Yunani dan Peradabannya

BANGSA YUNANI DAN PERADABANNYA
Oleh
Satriyo Pamungkas

Perdaban Yunani adalah peradaban yang menjadi pengaruh bagi kemajuan masyarakat Eropa untuk seterusnya. Bangsa ini terbagi menjadi negara-negara polis yang dikarenakan wilayah ini bertanah genting dan pengunungan yang menjulang tinggi. Kehidupan yang demokratis dilakukan di polis Athena sehingga para pemikir dan ilmuan yang berkembang disana bermuculan.
2.1. PERADABAN YUNANI KUNO
Bangsa Yunani tiba di Yunani dalam tiga golongan berturut-turut. Pertama adalah bangsa Ionia, bangsa Ancahea, dan bangsa Doria.[1] Meskipun penakluk, bangsa Ionia mengambil alih peradaban Kreta secara lengkap. Namun bangsa Ionia disisihkan, dan sebagian kekuasaannya direbut oleh bangsa Achaea yang menggantikannya. Dalam prasasti Hittite yang diktemukan di Boghaz-keui, bisa diketahui bahwa bangsa Acheae telah mendirikan imperium yang besar dan terorganisir di abad ke 14 M.[2]
Masyarakat Yunani di persatukan oleh kesamaan Bahasa, Pengakuan yang sama terhadap Dewa Zeus sebagai dewa tertinggi, Adanya kegiatan Olympiade, untuk memberi penghormatan terhadap Dewa Zeus di Gunung Olympus. Kawasan Yunani daratan bergunung-gunung yang sulit dilalaui dan sebagai besar tandus, tetapi ada banyak lembah-lembah subur dengan akses yang mudah menuju laut. Di antara lembah-lembah berdiri gunung-gunung yang menyulitkan saling berkomunikasi lewat darat, di lembah-lembah itu berkembanglah komunitas kecil yang terpisah dengan komunitas lain yang kotanya dekat dengan laut.[3] Kota-kota inilah yang dikenal dengan istilah polis, dari berbagai polis, namun polis yang sangat berpengaruh yaitu Athena dan Spatra, Ionia.
Di Sparta suatu aristokrasi kecil melangsungkan hidupnya dengan memerah tenaga budak dari ras lain yang tertindas, namun perkembangan perdagangan dan industri mengakibatkan budak-budak laki-laki di pertambangan dan budak perempuan di industri tekstil. Masyarakat Sparta terbagi menjadi tiga golongan yang dibagi oleh konstitusi yaitu citizen, helot, peiroikoi. System militer yang diterapkan di Sparta menjadikannya polis terkuat di seluruh Yunani. [4] Sebagai contoh anak laki-laki setelah umur 7 tahun menjadi anak Negara yang dilatih khusus secara militer sehingga ilmuan tidak berkembang di polis ini.
Di Ionia, budak berasal dari masyarakat barbar yang di peroleh sebagai tawanan perang.[5] Polis Athena, kehidupan masyarakatnya secara demokratis oleh karena itu banyak ilmuan–ilmuan[6] berkembang pada bidang seni, teknologi, dan filsafat, di polis ini yang berbeda jauh dari polis Sparta.[7]

2.2. Kehidupan Masyarakat Yunani Kuno
2.2.1. Kehidupan Rumah Tangga
Kemakmuran dan demokrasi negara kota Athena yang diciptakan oleh Solon (638-559 SM)[8] tidak menyebebkan penduduk menjalani hidup mewah. Misalnya, peralatan yang digunakan di rumah bersifat sederhana. Pada umumnya peralatan yang paling penting adalah peralatan dari logam untuk masak. Peralatan tersebut harus dibeli oleh para perajin. Rumah mereka terdiri atas beberapa ruang yang menghadap halaman dan tidak banyak di lengkapi furniture. Memasak makanan merupakan salah satu kegiatan utama di rumah. Mereka membuat kue dan memanggang daging. Makanan masyarakat Yunani terdiri atas gandum,sayur,anggur,daging babi,dan ikan. Bawang putih adalah bumbu yang paling populer. Makan daging dalam jumlah sedikit.
2.2.2. Peranan Wanita
Peranan ibu rumah tangga adalah memasak dan mendidik anak. Tidak di ketahui dengan pasti mengenai kondisi sosial dan ekonomi wanita,kecuali bahwa status mereka di depan hukum adalah sama. Wanita yang memiliki kedudukan terhormat juga lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah. Sebaliknya wanita yang bekerja di luar rumah adalah yang bekerja dibidang prostitusi. Mereka merupakan golongan yang paling bebas di antara golongannya. Dalam melayani pelanggannya, kemampuan profesional, seperti melayani tamu, menjaga kecantikan ,dan memelihara tubuh merupakan hal penting. Begitu juga dengan aspek intelektualnya. Ciri khusus dari kehidupan Athena adalah diterimanya kehidupan homoseksualitas, terutama di kalangan aristokrat. Hal ini dimungkinkan karena tingginya tingkat percerain. Wanita memiliki hak untuk menyatakan cerai dari suaminya setelah suami berbuat curang dengan pergi ke tempat prostitusi.
2.2.3. Mata Pencaharian
Penduduk pria di kota banyak yang bekerja sebagai pengrajin keramik, perunggu, dan membuat layar. Banyak juga yang bekerja di bangunan –bangunan umum yang dibangun polis. Meraka yang tidak memiliki keterampilan bekerja sebagai buruh. Kehidupan agraris tidak berkembang dengan baik kerana sempitnya lahan garapan serta kondisi lahan yang tidak subur. Sebagian hasil panen hanya untuk memenuhi konsumsi sehari-hari.
2.2.4.Perbudakan
Perbudakan di Yunani merupakan hal umum. Budak mendapat perlindungan hukum dan dapat membeli kebebasannya dari majikannya. Banyak budak yang mengerjakan pekerjaan – pekerjaan ringan di seputar rumah, seperti mengasuh anak majikan, mangajarkan membaca, dan menulis anak majikan, serta menjadi penjaga rumah. Dalam kehidupan sehari-hari ,kondisi hidup budak tidak jauh berbeda dengan majikannya.
2.2.5.Kepercayaan
Bangsa yunani menyembah banyak dewa, Dewa Zeus yang di anggap sebagai bapak para dewa. Menguasai langit dan bumi, bertahta di bukit Olympus, permaisuri bernama Herra yang merupakan Dewi Prekawinan. Zeus merupakan sumber kesusilaan, pelindung, dan pencipta keadilan. Masyarakat Yunani menggambarkan dewa-dewa yang disembah bertubuh besar dan dapat berprilaku seperti manusia. Bahkan masyarakat Athena menyatakan mereka sebagai keturunan Ion (anak Dewa Apollo).[9] Untuk menghormati Dewa Zeus, sejak 776 SM di selenggarakan pesta olahraga selama 5 hari di Gunung Olympus, disebut olympiade yang diikuti oleh seluruh polis baik di dataran Yunani maupun daerah-daerah koloninya. Kegiatan olympiade ini diadakan sebagai alat pemersatu bagi bangsa Yunani, setiap polis harus menjaga perdamaian dan menghentikan peperangan.[10]

2.3. Para Filsuf Yunani
Kehidupan masyarakat Yunani yang demokratis khususnya di polis Athena mengakibatkan berkembangnya ilmu pengetahuan. Banyak para filsuf berkembang dan bermunculan dengan pemikiran filsafatnya. Heredotus, Socrates, Plato, dan Aristoteles merupakan beberapa tokoh ilmuan yang ada di Yunani pada masa klasik yang telah menyumbangkan pemikiran-pemikirannya terhadap kehidupan manusia.
Heredotus merupakan sastrawan klasik yang telah menuliskan karya klasik seperti Perang Troya, sehingga beliau sering disebut-sebut sebagai bapak sejarah. Socrates,[11] dengan ajarannya tentang Ilmu Kebijakan (filsafat etika) atau kesusilaan dengan logika sebagai dasar untuk membahasnya. Plato, dengan ajarannya mengenai ilmu ketatanegaraan dan undang-undang. Aristoteles, dengan ajarannya dalam bidang teologi dan filsafat sehingga sering disebut sebagai ahli teologi[12] dan filsafat. Hipokrates, dengan ajarannya menyangkut kode etik dokter (sumpah dokter).
Selain itu ada beberapa filsuf lainnya seperti Thales yang terkenal sebagai ahli matematika, Anaximander[13] yang berpendapat bahwa bumi ini berasal dari bahan tungga yang bukan air dan menyatakan bahwa bumi itu seperti silinder yang mempunyai ukuran lebih kecil daripada matahari, Anaximenes[14] berpendapat bahwa bahan pembentukan alam adalah udara, Pytagoras[15] yang berpandangan bahwa segala sesuatu pada aturannya menurut bilangan tertentu, Heraclitus[16] yang memperkenalkan pemikiran tentang logika, Parmenides[17] mengemukakan pentingnya logika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dan Hippocartus seseorang yang ahli dibidang kedokteran.[18]

2.4. Peperangan
Yunani sering terlibat peperangan dengan penguasa lain yang ada di sekitarnya, seperti perang dengan kerajaan besar di kawasan Timur Tengah yaitu Persia dan Macedonia yang akhirnya kekuasaan Yunani runtuh.
Peperangan Yunani–Persia (521-485 SM) Oleh Raja Darius Agung. Disebabkan Yunani mambantu kolonisnya melawan Darius Agung di Asia Barat. Peperangan dilanjutkan antara Yunani – Persia II (492SM) Setelah melewati selat Dardanela, Armada Laut Persia hancur akibat gangguan Topan yang membuat serangan gagal. Peperangan berlanjut antara Yunani – Persia III (480 SM) dipimpin oleh Raja Xerxes anak dari Raja Darius Agung. Setelah menyeberangi selat Dardanela Pertempuran di Temorpylae, Sparta di pimpin Loenidas berhasi menahan Persia untuk beberapa lama. akibat penghiatan sehingga Sparta dan Athena di kuasai oleh Persia. Tahun 479 SM, Yunani di pimpin Themisstocles berhasil menghancurkan armada persia di Silamis.

Pada saat serangan Xerxes sebelum keberangkatannya melontarkan kata-kata sebagai berikut :
"“Jangan sebut aku putra Darius, putra dari Hystaspes, putra dari Arsames, putra dari Ariaramnes, putra dari Teispes, putra dari Cyrus, putra dari Cambysses “”
Silahkan anda anlisi ucapan Raja Xerxes sebelum melakukan penyerangan ke Yunani !
……………………………………………………………………………………………………………………………………..

2.5. Akibat Peperangan
Peperangan antara Yunani dan Persia yang terjadi berkali-kali dan memakan korban yang begitu banyak, hal ini mengakibatkan Bangsa Yunani sadar untuk bersatu dalam menghadapi musuh. Bangsa Yunanipun menyadari angkatan Laut sangat di perlukan untuk pertahanan negrinya. Sehingga di bentuk persekutuan antara polis-polis yang bernama Konfederasi Dellos (479 SM), dan Terbentuk Liga Poloponessos (431 SM).
2.6. Kehancuran Peradaban Yunani Kuno

Terjadinya perang saudara di Polloponesos pada tahun 431-404 SM, hal ini Anatara polis-polis selalu berperang sehingga akhirnya Yunani pun menjadi lemah dan tidak mampu mempertahankan diri dari serangan luar.[19] Tahun 338 SM, Bangsa Yunani jatuh ke tangan Bangsa Mecedonia yg di pimpin Raja Philippus sampai tahun 336 SM. Kemudian di ganti oleh anaknya Iskandar Zulkarnain/Iskandar Agung yang memerintah pada 336-323 SM, yang menjadi raja pada usia 20 dan merupakan murid Aristoteles.[20]

2.7. Yunani Dibawah Alexander Agung
Bangsa Macedonia yang berasal dari Yunani bagian Utara memanfaatkan kekacauan Yunani akibat perang, dibawah pimpinan Raja Philip II. Macedonia meyerang Yunani (338 SM) dan berhasil menyatukannya dibawah dominasi bangsa Macedonia. Dibawah pimpinan Alexander, Macedonia berhasil memperluas wilayahnya di sepanjang Laut Tengah dan Laut Aegia.Satu persatu kota-kota yang diduduki Persia direbut.Hasilnya adalah seluruh wilayah Persia berhasil dikuasai pada 331 SM. Setelah mesir direbut, dia menjadikan Alexander sebagai pusat Hellenik.Dia mendirikan ibu kota Imperium barunya di Babylonia pada 324 SM.Imperium Alexander yang membentang dari Mesir sampai sungai Indus tidak bertahan lama setelah dia mati pada usia 33 tahun.
Dengan mewujudkan Cita-cita “ Kerajaan Dunia “ wilayah ke kuasaannya meliputi Wilayah Eropa Tenggara, Afrika Timur Laut, Dan Asia Barat Daya. Dia dinobatkan Sebagai Maha Raja Di Kota Sussa yg pernah menjadi ibu kota Persia ekspansi Alexander The Greet Sampai ke Mesir dan Persia bahkan hampir ke India. Kejenuhan tentara Alexander membuat expansi untuk lebih luas gagal. Tahun 323 SM ia meninggal dunia dalam usia 33 tahun, keturunan belum ada, dia jg belum sempat menunjuk pegantinya, sehingga kerajaan besar itu berpecah belah menjadi kerajaan-kerajaan kecil.[21] Proses perpercahan itu disebut Diadocos.
Yunani pecah menjadi 3 bagian yaitu, Mesir dikuasai Ptolomeus, ia adalah seorang Jenderal pasukan Iskandar Agung (30 SM Romawi berkuasa). Syria, dengan pusatnya Antiocia, dikuasai oleh Seleucus (Pemisahan Raja-raja kecil). Yunani-Macedonia, di kuasai oleh Antigonus (148 SM Romawi berkuasa).



[1] Russel. Sejarah Filsafat Barat. (Yogyakarta, Pustaka  Pelajar, Cet III, 2007). hlm, 8
[2] Ibid, hlm 9
[3] Ibid
[4] Citizen adalah orang-orang Sparta yang jumlahnya anata 5-10% dari seluruh penduduk yang terdiri dari para penguasa dan tentara. Kaum Helot sebagian penduduk yang bekerja sebagai petani, buruh tani dan pelayan dari orang-orang Sparta. Adapun Paroikoi adalah orang-orang yang tinggal dipinggiran kota, hidup sebagai petani, pedagang, dan bekerja tambang (Djaja. Sejarah Eropa. (Jogjakarta: Ombak, 2012) hlm, 13
[5] Russel. Op.Cit. hlm 10
[6]Ilmuan Yunani yaitu Thales, Anaximander, Anaximenes, Pytagoras, Heraclitus, Parmenides, Hippocartus, Sokrates, Plato, dan Aristoteles (Djaja. Op.Cit, hlm. 15-16)
[7] Djaja. Sejarah Eropa; Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern. (Yogyakarta, Ombak, 2012). hlm, 14
[8] Ibid, hlm 14
[9] Ibid, hlm, 16
[10] Ibid. hlm, 17
[11] Russel. Op.Cit, hlm 111
[12] Teologi Aristoteles ada tiga macam substansi: yang tertangkap indera dan bias musnah (tumbuh-tumbuhan dan binatang), yang tertangkap indera anmun tak bias musnah (benda-benda langit), dan yang tak tertangkap indera sekaligus tidak bias musnah (jiwa rasional pada manusia serta pada tuhan). (Ibid. hlm, 226)
[13]https://www.britannica.com/biography/Anaximander
[14]www.iep.utm.edu/anaximen
[15] Ibid. hlm, 39
[16] Ibid. hlm, 51
[17] Ibid. hlm, 65
[18] Djaja. Op.Cit,  hlm, 14-15
[19] Ibid. hlm, 21
[20] Ibid. hlm, 22
[21] Ibid

Komentar

Postingan Populer