PERADABAN ROMAWI

PERADABAN ROMAWI KLASIK
OLEH
SATRIYO PAMUNGKAS

3.1. Bangsa Romawi dan Peradabannya

Kekaisaran Romawi adalah sebuah kekuatan yang pernah berkuasa di Italia saat ini dengan Roma sebagai pusat pemerintahannya. Walaupun kota Roma telah berdiri sejak tahun 753 SM oleh suku bangsa lokal yang berdiam di tujuh bukit sekeliling Roma.[1] Berdasarkan metologi Romawi kuno kota Roma didirikan oleh Remus dan Romulus yang merupakan saudara kembar cucu dari raja Numitor.[2] Kemudian Remus dan Romulus dibuang ke sungai dalam keranjang, tetapi diselamatkan Dewa Sungai Tibeirus. Mereka lalu diasuh oleh srigala betina.
    Dua bersaudara ini mendirikan Kota Roma pada 21 April 753 SM. Keduanya kemudian berseteru memperebutkan kekuasaan yang akhirnya Romulus membunuh Remus. Tujuh bukit yang mengelilingi Roma dijadikan sebagai pusat perdagangan yang didirikan pada tahun 625 SM.[3]
Warga Roma terdiri atas orang Sabin dan Latin yang bersatu membangun sebuah kota. Akan tetapi, mereka merasa bahwa mereka adalah bangsa Romawi. Sebagai masyarakat baru, mereka berusaha untuk menjadi yang lebih baik dari yang lainnya. Mereka memperoleh berbagai pemikiran baru mengenai kebudayaan dan masyarakat dari bangsa Etruska, serta para pedagang dari Yunani dan Kartago.[4] Ada tujuh raja[5] yang memimpin kerajaan Romawi menurut legenda yang memerintah selama 240 tahun[6] yaitu Romulus, Numa Pompelius, Tullus Hostilius, Ancus Marcius, Tarquinius Priscus, Servius Tullius, Tarquinius Superbus.[7]
3.2. Julius Ceasar
Tahun 59 SM senat memutuskan untuk menghadapi tiga orang ambisius dengan memblokir karir politik mereka yaitu Pompei, Cesar, dan Crassus. Pompei menikmati pengaruh yang besar berkat kemenangan ekspansi militernya, Cesar mulai menekankan politik terhadap maksimum Paus dan para pemimpin, sementara Crassus merupakan salah satu orang terkaya di Roma. Mereka di kenala dengan sebutan tiga serangkai dengan pemimpinnya Cesar. Cesar terpilih karena kebijakannya dengan mendistribusikan tanah antar warga miskin dan juga kepada para veteran Pompei.[8]
Kekuasaan Julius Caesar didapatkannya ketika ia masih menjabat sebagai salah satu anggota Triumvirat (sebuah dewan pemerintahan yang terdiri atas tiga serangkai, ketika itu: Caesar, Pompeius dan Crassus) sebagai pemimpin militer melalui sebuah kudeta melawan anggota Triumvirat lainnya. Setelah kudetanya berhasil, ia memecat Pompei (106-48 SM). dan, menjadikannya sebagai penguasa dengan kekuasaan mutlak. Ia terus memerintah sampai tewas dibunuh pada tahun 44 SM.
Sebagai seorang pemimpin militer dan politikus Romawi yang kekuasaannya terhadap Gallia Comata hingga Oceanus Atlanticus, melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania, dan memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap Gaul (Perancis kini). Julius Caesar bertarung dan memenangkan sebuah perang saudara yang menjadikannya penguasa terhebat dunia Romawi, dan dia menjadi diktator seumur hidup lahirlah di Roma seorang militer dan politikus Romawi yang masyhur, Gaius Julius Caesar, tahun 100 SM.
Gambar 17. Julius Augustus Cesar

Semasa jabatannya ceasar merencanakan beberapa program yang akan di lakukan di antaranya. Penempatan veteran tentara serta kaum miskin penduduk Romawi di dalam suatu masyarakat baru di seluruh kekaisaran, memperluas kewarganegaraan Romawi dengan memberi kesempatan kepada berbagai golongan memasukinya, meletakkan dasar administrasi seragam untuk seluruh pemerintahan kota-kota di seluruh negeri.
3.2.1. Drama Pembunuhan Ceasar
Gambar 18. Drama pembunuhan caesar di Dewan Senat oleh Brutus

Brutus bersama teman-temannya sesama senator, merencanakan pembunuhan atas diri Julius Caesar. Brutus dan orang-orangnya berhasil membunuh sang kaisar dalam pembunuhan dramatik yang terjadi pada 15 Maret 44 SM yang kemudian mencetuskan perang saudara di Republik Roma. Brutus dikenal sebagai jendral sekaligus cendikianwan Romawi yang mengharapkan kembalinya bentuk republic pemerintahan Romawi seperti semula setelah kematian Cesar. Brutus bersama Cassius melarikan diri ke Macedonia karena mendapat serangan dari Marcus Antonius dan Oktavianus yang bersumpah akan menghancurkan seluruh pembunuh Cesar. Akhirnya Brutus bunuh diri dengan pedangnya sendiri setelah memperoleh kekalahan dua kali secara beruntun. [9]
3.2.2. Kaisar Oktavianus Augustus
Kematian Cesar karena dibunuh memicu gelombang perang saudara antar ahli waris anak Cesar bernama Oktavianus dan Marc Antony, Brutus yang bersekutu dengan Lepidus. Setelah mengalahkan Brutus dan Lepidus, kerajaan dibagi menjadi dua penguasa yaitu Oktavianus yang berkuasa penuh atas Roma bekas kekuasaan Cesar dan Antonius di wilayah Roma bagian Timur dan mencoba untuk menikahi Cleopatran, namun hal ini tidak di izinkan oleh para penguasa yang ada di Roma. Sebelum kisah asmara Anthoni dan Cleopatra hanyut dengan mengangkut kekayaan Romawi Timur, Oktavianus menyatakan perang terhadap mesir pada tahun 31 SM. Anthoni dan Cleopatra dapat dikalahkan dan melarikan diri ke Alexandria, dimana tempat yang akhirnya mereka terbunuh satu demi satu. Dengan demikian Oktavianus menjadi penguasa Romawi tunggal yang kekuasaanya sampai wilayah Mesir.[10]
Gelar Augustus[11] diberikan oleh senat Roma kepada Oktavianus karena terlah mengalahkan persekutuan antara Anthonius dan Cleopatra sekembalinya ke Roma. Wilayah kekuasaan Romawi merupakan bekas taklukan Cesar yang meliputi Macedonia, Suriah, Kartago, Korintus, Gaul (sekarang Prancis), Spanyol, Yunani, Asia Kecil, Mesir, Palestina, dan daerah sekitar Eufrat dan Tigris, Inggris, Mesopotamia, dan Armenia. Oktavianus Augustus menyebut dirinya imperator[12] Caesar Augustus, Putra Tuhan. Namun dia tetap menganggap dirinya sebagai warga Negara tetapi yang paling utama, ia juga mengakui bahwa kekuasaan raja tidaklah mutlak, akan tetapi karena dia warga Negara paling utama ia paling berkuasa dari warga yang lain.[13]
Pada masa kekaisarannya Para pegawai mulai mendapat gaji tetap, meringankan beban pajak, menempatkan tentara keamanan di garis batas, Kelahiran Jesus di Bethlehem Palestina[14] yang merupakan kerajaan Romawi, menghukum Mati Jesus dengan di salib di bukit Golgota saat usia 33 thn, merintis berdirinya pengaruh PAX ROMANA[15] yaitu masa Roma yang damai tanpa peperangan yang berarti, Tahun 14 M Oktavianus meninggal.
Gambar 19. Kaisar Augustus



            Doktrin Kristen yang benar-benar bersifat monotheistik yang mempercayai bahwa penyembahan terhadap dewa-dewa merupakan suatu dosa menyebabkan agama ini dibenci dan memdapatkan perlawanan dari kaisar-kaisar Romawi. Bagi orang Romawi agama merupakan masalah politik. Sebaliknya agama Kristen pada prinsipnya adalah agama moral bukan agama agama politi.[16] Perbedaan inilah yang mengakibatkan umat Kristen pada masa Romawi mendapatkan penindasan oleh kaisar-kaisar yang berkuasa, sampai akhirnya pada masa kaisar Diclotean dan kaisar Konstantin mendukung agama ini di kekaisaran Romawi.
3.2.3. Kaisar – Kaisar Romawi Lainnya
       Kekaisaran Romawi sebenarnya memiliki kaisar yang jumlahnya banyak yang silih berganti memerintah suatu kekaisaran yang kekuasaannya membentang dari Eropa, Asia dan Afrika. Namun dibawah ini akan menjelaskan beberapa kaisar Romawi yang memiliki pengaruh terhadap berbagai peristiwa ataupun pengaruhnya.
a. Kaisar Nero
Patung Nero di Glyptothek, Munich
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Nero

Pada tahun 54 M Claudius mengangkat Nero sebagai penggantinya (54-68 M) Kaisar Nero, terkenal kekejamannya. Menyuruh membunuh ibu, istri, dan gurunya. Serta perintah membakar kota roma (64 M) dan menuduh umat nasrani yang membakarnya. Kaisar Nero terkenal sangat kejam dan membunuh para pemeluk agama Kristen.[17] Petrus salah satu penyiar agama Kristen di Asia Kecil, yang pada akhirnya sampai di Roma dan terbunuh oleh para algojo dari kaisar Nero.[18] Pada tahun 58 terjadi pemberontakan orang Yahudi yang dipimpin nabi palsu di bukit zaitun, sehingga orang-orang Yahudi ditindas dengan kejam di Iskandariah.
Sementara di Yarusalem terjadi beberapa pemberontak di salib dan beberapa peristiwa insiden berdarah terjadi. Karena tindakannya di Yarussalem terbentuk suatu pemerintahan revolusioner yang anggotanya kaum fanatik terkemuka, Nero mengirim Vespasianus dan anatknya Titus untuk operasi militer dan berhasil mengatasi pergolakan dan melanjukan operasi militernya ke Yordania, pantai Yudea serta menumpas jemaah di Qumran. Dengan kegemilangan yang diraih Vespacianus pada tahun 69 M di terpilih menjadi Kaisar Romawi.[19]
Pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan oleh kaisar Romawi terhadap umat kristen bukan hanya Kaisor Nero, namun kaisar-kaisar sesudahnya juga melakukannya, seperti kaisar Domitian (51-96 M) dan Trajanus (112 M). Penderitaan umat Nasrani mulai mendapatkan keamanan dan kebebasan dalam menjalankan ritual keagamaan setelah kaisar Diocletion mengakui agama Kriten menjadi agama yang berkembang di kekaisaran Romawi. Setelah itu dilanjutkan dengan kaisar Konstatntine yang menjadikan agama Kristen menjadi agama resmi di kekaisaran Romawi pada abad 4 M.[20]
b. Kaisar Vesvasianus (69-79 M)
Patung Vespacianus

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Vespasianus

Kaisar Roma dari dinasti Flavius adalah Kaisar Vespacianus.[21] Kaisar ini terkenal karena penindasannya terhadap bangsa Yahudi dan Nasrani,[22] sehingga bangsa Yahudi terusir dari negerinya dan menyebar ke penjuru dunia (70 M), serta Larangan membawa logam mulia (emas&perak) keluar daerah kekuasaannya. Bangsa India berpindah haluan perdagangan ke arah timur sampai ke Indonesia.
Patung Kaisar Hadrianus

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Hadrianus

c. Kaisar Hardianus (117-138 M)

Hardianus merupakan salah satu kaisar Roma yang lahir pada 24 Januari 76 M dan wafat pada 10 Juli 138 M pada usi 62 tahun. Pada masa jabatannya sebagai kaisar dia mengganti nama Surah ke Palestina yang semula dikenal degan Iudea. seorang ahli filsafat & sastra. Di mulainya tes kepegawaian, Mendirikan benteng pertahanan yang di kenal dengan (Limes Hardianus).
Pemerintahan Hadrian (AD 117-138) dalam sejarah Kekaisaran Romawi. Hadrian ditinggalkan pendahulunya penaklukan Trajan Timur -Mesopotamia dan Armenia. Tanah di luar Danube rendah, dan dibangun garis demarkasi baru di Jerman, Afrika Utara, dan yang paling terkenal tembok Hadrian di Inggris, untuk membatasi kekaisaran. Kaisar Hadrian seorang sosok yang aneh dan membingungkan untuk sezamannya, memiliki kepribadian banyak sisi. Tak pernah puas ambisius, dan sangat bergairah, ia mempromosikan 'Yunani Renaissance' yang memunculkan budaya Hellenisme. Tapi usahanya untuk Hellenisme orang-orang Yahudi, termasuk pelarangan sunat, memiliki konsekuensi bencana. Tidak ada laporan yang komprehensif tentang kehidupan dan pemerintahan Hadrian telah berusaha selama lebih dari tujuh puluh tahun.[23]
d. Kaisar Dioclitian (284-305 M)
Penerus kepemimpinan Kekaisaran Romawi, Diocletian (284-305) membuat perubahan radikal dengan membagi kekaisaran menjadi belahan barat dan timur yang diperintah oleh Augustus dan mengeluarkan sejumlah besar titah hukum.
Rencana Diocletian untuk menjaga keamanan di dalam wilayah kekaisaran adalah dengan membuat kebijakan sentralisasi sistematis. Kekaisaran ini dibagi menjadi 96 Provinsi, 72 keuskupan, dan 4 prefektur, masing-masing dengan penguasa sendiri sipil dan militer. Setiap pegawai yang diterima, pengangkatannya dilakukan langsung oleh Kaisar. Birokrasi yang membentang luas tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya dan mendorong Diocletian untuk memberikan otonomi daerah sebagai kebijakan yang akan memaafkan kediktatorannya.
Kekuasaan otoritas yang ditanamkan di tangan para kaisar membuat motto yang disakralkan Senatus Populusque Romanum (Senat dan Rakyat Roma) hampir tidak layak bagi entablature marmer yang di atasnya moto itu dituliskan. Karena Diokletianus sendiri telah menyatakan dirinya dewa, tampaknya ada kekecewaan besar di kalangan orang Kristen di kekaisaran itu dikarenakan keengganan mereka untuk mengakui klaim tersebut. Kerajaan menetapkan kebijakan harga tetap dan membekukan profesi komersial dan birokrasi kunci selama-lamanya untuk keturunannya sendiri. Sebuah sistem perpajakan penyitaan untuk menyubsidi birokrasi yang besar mengalihkan sisa harta kekayaan rakyat biasa maupun prajurit ke jajaran tinggi kelas bangsawan dan kelompok mapan militer.
Kekuatan militer kekaisaran yang sudah besar itu tumbuh dari tiga puluh legion yang terdiri atas 300.000 infantri menjadi total 435.000 tentara. Para inovator besar kekaisaran bahkan mencabut perdamaian tiga puluh tahun dengan Kerajaan Sassania. Meskipun ekonomi pasar dan basis pertanian melemah secara gawat –dalam cara yang akan tampak nyata menjelang akhir abad berikutnya– Romawi abad ketiga berhasil bertahan dari sekitar enam puluh tahun tantangan Kerajaan Sassania bahkan ketika suku-suku Jerman berulang kali mencabik pertahanan Rhine dan Danube.[24]
c. Kaisar Konstantin Agung (306-337 M)
Patung Kaisar Konstantin.
Sumber:
http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/102014046
Pada masa kaisar Konstantin inilah, maneuver terjadi pada masyarakat Romawi dalam hal kepercayaan, Kristen mulai tumbuh dan berkembang di Roma pada abad ke 4 M ketika agama ini dianut oleh kaisar Konstantin.[25]  Konstantin agung, dengan memidahkan ibukota Romawi dari Roma ke Bizantium (konstatinopel) yang kini disebut dengan Istambul. Pada tahun 103 M mengeluarkan edic Milan yang berisikan perintah mengentikan pengajaran terhadap umat Kristen.[26]
Konstantin melanjutkan pemerintahan Diaclotean  yang sedang mengalami serangan dari kerajaan lain seperti Kerajaan Sassania[27] dan suku-suku bangsa Jerman yang datang silih berganti mencabik-cabik kekuasaan Romawi. Untuk mempertahakan kekaisaran yang terpecah Konstantin membentuk city of God sebagai konstantinopel[28] sebagai koloni Yunani lama, Byzantium yang dilembagakan pada 325 M dan secara bersama-sama diperintah oleh Roma dan Konstantinopel.[29] Pada masanya diadakan konsili Nicea tahun 325 M dengan pengambilan keputusa bahya Yesus seorang Tuhan dan bukan sekedar Nabi yang bisa wafat.[30]
d. Kaisar Theodosius (378-395 M)
Patung Theodosius

Sumber:
Id.wikipedia.org

Pada masa Theodosius Romawi dibagi menjadi dua. Romawi Barat dengan Ibukotanya Roma dan Romawi Timur dengan Ibukotanya Konstantinopel.Kekaisaran Romawi Bagian Barat dengan Diocletian sebagai Augustus bagi Wilayah Barat. Kekaisaran Romawi Bagian Timur dengan Maximian, sahabat karib Diocletian, sebagai Augustus wilayah Wilayah Timur.
Theodosius tidak hanya mengakhiri segala bentuk toleransi publik, dia juga melaranag pemujaan segala bentuk atas berhala, bahkan menghapus olimpiade pada tahun 393. Pada masa theodosiu II yang merupakan penerusnya juga melakukan hal-hal yang bertentangan dengan pemujaan terhadap dewa-dewa dengan menghancurkan kuil-kuil Yunani dan budaya-budaya yang berkaitan dengan Yunani. Pada tahun 391 M agama Kristen dijadikan kepercayaan satu-satunya serta dogma Kristen ortodok untuk kerajaan Romawi.[31]
3.3. Kemunduran Kekaisaran Romawi
Mulai abad ke-4 M, Romawi tidak memberikan kepemimpian yang baik bagi negaranya, sehingga negara jajahan banyak yang melepaskan diri menjadi negara merdeka, Homo romanicus (Pertahanan sipil), berganti degan tentara sewaan serta pecahnya kekaisaran Romawi menjadi dua yaitu Romawi Barat dan Romawi Timur yang dilakukan oleh kaisar Diolectian.
Gambar 20. Peta Wilayah Kekaisaran Romawi Barat dan Timur

Tahun 476 M, oleh Odoakar seorang panglima tentara sewaan bangsa jerman. Peristiwa ini dijadikan tonggak sejarah eropa zaman kuno dengan abad pertengahan. Tahun 1453 M konstantinopel jatuh ke tangan bangsa Turki. Peristiwa ini dijadikan tonggak sejarah abad pertengahan degan zaman baru.

3.4. Sumbangan Romawi bagi peradaban modern
Organisasi kemiliteran yang disiplin dan rapi. Istilah militer seperti, legium, Divisi, dan kavaleri, benteng pertahanan (limes), Romanum Imperium merupakan contoh imperialisme kuno (menguasai dunia) selanjutnya imperialisme modern (kepentingan ekonomi). Romawi menyelenggarakan pendidikan dasar, Kesenian dan ilmu pengetahuan. Mengikuti setengah bola bagian atas atau atap yang menjadi ciri khas kebudayaan Romawi. Sedangkan Romawi timur memberikan sumbangan adanya hukum tertulis oleh Justinianus ( 525-565 ), Bangsa Romawi mempercayai bahwa bumi itu bulat.



[2] Tim Kingfisher, Ensiklopedia Sejarah dan Budaya Jilid 1 (Jakarta: PT Lentera Abadi, 2009), 34.
[3] Mortimer Chambers, dkk, The Western Experience Volume 1: To The Eighteenth Century (New York: McGraw-Hill, 2003), hlm, 104
[5] Chambers, dkk, Op.Cit. hlm, 104
[6] Tim Kingfisher, Op.Cit, hlm, 34.
[8] El 59 aC tres homes ambiciosos veien les seves carreres polítiques bloquejades pel senat i van decidir enfrontar-s'hi amb una tàctica comuna: Pompeu, que gaudia de gran influència i prestigi gràcies a les seves destacades victòries militars, Cèsar , que començava a destacar en la vida política després d'esdevenir pontífex màxim i líder dels populares , i Cras, un dels homes més rics de Roma.
[9] Achmad Desmon A, Enslikopedi Peradaban Dunia, (Jakarta: Restu Agung, 2007), hlm 398.
[10] L'assassinat de Juli Cèsar va desencadenar una nova onada de guerres civils. Els hereus de Cèsar són el joveníssim Cèsar Octavi, el seu nebot i fill adoptiu, i Marc Antoni, antic lloctinent de Cèsar. Després d'un breu conflicte entre tots dos -en el qual Ciceró va donar suport a Octavi per desfer-se d'Antoni, com es reflecteix en les Filípiques-, Octavi i Antoni arriben a un acord de formar, amb Lèpid, un segon triumvirat amb tots els poders investit amb la missió oficial de reformar la república. Però immediatament emprenen una repressió ferotge contra l'oposició republicana, en la qual mor degollat Ciceró, entre molts d'altres. Poc després derroten els exèrcits comandats per Cassi i Brutus a Filipos, Grècia. Els triúmvirs acorden repartir-se l'Imperi, pacte segellat pel matrimoni d'Antoni amb Octàvia, germana d'Octavi, fins que, exclòs Lèpid, l'imperi resta tan sols en mans d'Octavi -Occident- i Antoni -Orient. Mentre Octavi reprenia a Roma tot d'obres públiques projectades per Cèsar o de pròpia iniciativa, Antoni va restar a Orient, en particular a Alexandria, seduït per Cleòpatra i preparant una expedició contra els parts que fracassarà. Aviat Antoni repudia Octàvia per casar-se amb Cleòpatra, i perd el favor entre els romans quan Octavi fa públic el seu testament, custodiat per les vestals, en el qual deixa part de les possessions romanes orientals als bessons nascuts dels seus amors amb la fascinant reina egípcia. Tot seguit Octavi s'erigeix en el defensor de la romanitat davant la deriva oriental d'Antoni i, després de declarar la guerra a Egipte, s'enfronta a les flotes aliades de Cleòpatra i Antoni a la batalla naval d'Acci (31 a.C.). Antoni i Cleòpatra són derrotats i fugen, perseguits pel vencedor, cap a Alexandria, on se suïcidaran l'una després de l'altre. D'aquesta manera Octavi, el futur August, va aconseguir el domini d'Egipte i el control indiscutible de l'Imperi. (http://www.xtec.cat/~sgiralt/labyrinthus/roma/historia/republ12.htm. Tanggal 10-2-2017).
[11] Augustus artinya maha mulia
[12] Imperator Panglima Tertinggi
[15] Perdamaian dibawah pemerintahan Romawi
[16] Henry s. Lucas, Sejarah Peradaban Barat Abad Pertengahan, (Tiara Wacana Yogya), hlm 10
[17] http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_040164_chapter1.pdf . Tanggal 5-2 2017.
[18] Henry s. Lucas, Op.Cit, hlm 8
[20] http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_sej_040164_chapter1.pdf . Tanggal 5-2 2017.
[21]Later he carried on a banking business in the Helvetian country and there he died, survived by his wife, Vespasia Polla, and by two of her children, of whom the elder, Sabinus, rose to the rank of prefect of Rome, and the younger, Vespasian, even to that of emperor.(http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Suetonius/12Caesars/Vespasian*.html. Tanggal 5-2-2017).
[22] Op.Cit
[23] Anthoni Richard Birley, Hadrian:The Restless Emperor (Psikologi Perss) https://books.google.com/books/about/Hadrian.html?id=HLuSuS4Y4sMC
[26] Yunani Hasa, Romawi Dalam Megico Historia. http://eprints.unsri.ac.id/3973/2/Isi.pdf. Tanggal 5-2-2017
[27] Kearaan Sassania merupakan kerajaan pra Islam yang berkembang di Iran yang menggantikan kekaisaran Parthia, yang merupakan kekuatan utama di Asia Barat.
[28] Hendry William S Lucas, Ibid, hlm 43
[29]http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/55628/3/Chapter%20II.pdf. Lihat juga David Levering Lewis. The Greatness of Al-Andalus: Ketika Islam Mewarnai Peradaban Barat. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Hlm.36-38

Komentar

Postingan Populer