Semangat Jiwa Empat Lima
SEMANGAT DAN JIWA
EMPAT LIMA
(Yang Dapat Menerobos
Segala Kegagalan Dan Kebuntuan)
Oleh
Satriyo Pamungkas
Saat
ini sering sekali kita melihat di televisi yang menceritakan
perbuatan-perbuatan yang sepertinya menbuat bangsa ini semakin hancur dan
tepuruk, dan bangsa ini belum mencapai dimana mempunyai rakyat yang sejahtera
secara lahir dan batin. Korupsi, bentrok antar warga yang di latar belakangi
oleh SARA, hukum yang tidak berimbang menyebabkan perbedaan antara orang kaya
dan miskin. Jadi cerita singkatnya kita sudah merdeka tapi kenapa masih
tersiksa secara lahir dan batin, padahal sekarang bukan zaman penjajahn lagi.
Gumpalan–gumpalan
awan gelap alamat datangnya perang dunia yang baru, selalu membayangkan,
mengancam pula Republik kita saat ini. Ya hanya para sejarawan sejati yang
mengetahui makna ini yang cukup luas. Dari salah satu buku yang penulis baca
dimana Semangat dan Jiwa Empat Lima ini muncul di saat seluruh masyarakat
Indonesia bukan hanya Soekarno, Hatta, Panglima Sudirman, Syarifudin
Prawiranegara, melainkan meliputi semua komandan kesatuan yang berjuang,
pegawai-pegawai yang terus bernonkoperasi dan tak boleh di lupakan pula perjuangan
para pegawai, pak camat, pak lurah dan perjuangan para prajurit pemegang cangkul
dan buruh yang menolak untuk bekerja dengan pihak asing ( Nasution, jilid 1 : 4
).
Tiga
ratus lima puluh tahun penjajahan apabila dihitung dari masa mulai kehadiran unsur-unsur
atau alat-alat penjajahan bangsa Belanda, atau sekitar empat seperempat abad
penjajahan apabila dihitung dari masa kehadiran unsur-unsur atau alat-alat
penjajahan Spanyol, Portugis di bumi Pertiwi Indonesia ini.
Masa-masa
kebesaran Nusantara ini telah di bina oleh Sriwijaya dan Majapahit yang
akhirnya di susul oleh penderitaan, perang colonial, dan sampai perang saudara
yang di sebabkan oleh para penjajah. Pada awal abad XX berakhirlah perlawanan
rakyat kita yang bersenjata dan rampunglah penjajahn asing atas Nusantara yang
maha luas dan kaya raya ini. Bumi Indonesia di peras, keringat di cucurkan buat
menyumbang kemenangan terakhir kerajaan Jepang.
Pengorbanan perasaan yang sangat membuat derita dan luka yang sampai
saat ini masih terasa, sambil bangkit diam-diam bersiap-siap buat mencapai
kemerdekaan Nasional dan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara lahir dan
batin.
Dengan
diproklamasikannya kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
maka mulailah Revolusi bangsa Indonesia yaitu melenyapkan tertib lama colonial
dan mendirikan Negara Indonesia.
Komentar
Posting Komentar